Sunday, April 2, 2017
Bahaya Mengancam Dibalik Sprei yang Jarang Diganti
Bahaya
Mengancam Dibalik Sprei yang Jarang Diganti
Kasur adalah tempat ternyaman
untuk beristirahat, merebahkan badan setelah penat beraktivitas seharian. Namun,
tahukah anda jika tempat yang anda anggap paling nyaman justru dapat mengancam
kesehatan tubuh anda jika anda jarang mengganti sprei yang anda gunakan. Mengganti
sprei adalah kegiatan yang sering disepelekan oleh sebagian besar orang.
Beberapa alasan mengapa orang malas mengganti sprei adalah karena merepotkan,
tidak punya cukup banyak waktu, capek, malas mencucinya karena berat dan
memakan banyak tempat untuk menjemur selain itu juga anggapan bahwa sprei yang
mereka gunakan belum kotor.
Padahal sebenarnya
sprei yang kelihatannya masih bersih secara kasat mata, ternyata dapat
berbahaya bagi kesehatan anda jika anda tidak mengganti sprei secara rutin.
Sprei yang selama ini anda anggap bersih ternyata menyimpan segudang kuman dan
bakteri. Selain itu, hewan-hewan kecil nan mungil yang tak kasat mata seperti
tungau juga mengincar di balik kasur anda. Mereka bisa memberikan reaksi alergi
seperti bersin-bersin dan gatal pada kulit.
Apabila anda memiliki
kebiasaan makan di kasur, mungkin setelah mengetahui ini anda harus menghentikan
kebiasaan itu. Karena, kebiasaan itu bisa menarik hewan-hewan seperti kecoa dan
semut untuk datang ke kasur. Sisa keringat, rontokan kulit, atau kotoran tubuh
bisa saja menempel di sprai. Apalagi jika anda sedang batuk atau flu, saat
bersin maupun batuk kuman serta virus bisa saja menempel di sprai atau selimut
anda. Jika anda sedang bersedih, galau karena diputus pacar maupun ditolak
gebetan anda pasti akan menangis di kamar, diatas kasur sambil memeluk erat
bantal ataupun guling kesayangan anda. Air mata yang keluar deras dan membasahi
sprei anda bisa menjadi tempat bersarangnya kuman, ditambah lagi kondisi yang
lembab, virus, bakteri dan sejenisnya pun bisa tumbuh subur.
Dengan demikian, sprei
yang menjadi alas bagi kita untuk tidur tentunya harus diperhatikan
kebersihannya. Ada beberapa alasan medis lain yang memperkuat alasan kenapa anda
harus rajin mengganti sprei secara rutin. Jika kebersihan alas tidur dibiarkan
tidak terjaga, maka akan menimbulkan ancaman bagi kesehatan anda. Berikut ini
adalah paparan singkatnya jika anda jarang mengganti sprei:
1. Percaya
atau tidak, tak hanya bakteri saja yang menempel, tapi juga keringat anda saat
tidur.
Selama ini yang anda ketahui mungkin
hanya bakteri saja yang bisa menempel pada sprei. Kenyataannya, keringat yang
dikeluarkan tubuh ketika tidur merupakan salah satu bahaya yang bisa mengintai.
Selain itu, cairan-cairan yang menempel seperti air liur, urin, dan lainnya
bisa juga bersemayam di sprei. Hal tersebut menambah daftar bakteri yang
bersemayam di sprei anda. Mengerikan bukan?
2. Regenerasi
kulit yang terjadi saat kamu tidur. Meskipun tak terlihat, sel-sel kulit matinya
dapat menempel di sprei.
Setiap malam ketika sedang tidur, tubuh
anda akan mengalami regenerasi kulit sehingga sel-sel kulit matinya akan
rontok. Saat terbangun anda tak akan melihat dan menyadari adanya sel-sel kulit
mati yang tersingkir dari tubuh. Tetapi, percayalah jika sel kulit mati
tersebut banyak yang menempel di sprei.
3. Kebiasaan
makan di kasur dapat mengundang kedatangan hewan-hewan kecil. Akan menambah
kuman pada sprei anda.
Akan ada banyak sekali kegiatan yang
dilakukan di atas kasur. Sambil bermanja-manja ria bersama bantal dan guling
tercinta, anda bisa bermain laptop, membaca buku, bahkan makan di atas kasur.
Kegiatan sederhana tersebut bisa jadi bahaya kalau anda tidak berhati-hati. Remahan
makanan yang tertinggal dapat mengundang kedatangan hewan-hewan kecil. Semut
dan kecoa adalah dua diantaranya. Hal tersebut akan menambah virus ataupun kuman
yang hewan bawa.
4. Kotoran-kotoran
yang dibawa oleh kutu maupun serangga memicu alergi berupa mata merah,
gatal-gatal, hingga asma.
Berbagai hewan kecil dan bakteri yang
betah bersemayam di sprei lambat laun akan menyebabkan mata merah, tubuh terasa
gatal, hingga membuat anda mengidap menyakit asma. Selain itu, anda juga akan jadi
sering bersin-bersin lantaran tubuh tak sanggup menahan banyaknya kuman yang
memicu alergi. Di sisi lain, sel-sel kulit yang terdapat di atas kasur dapat
menarik tungau, debu yang bisa berbahaya jika anda hirup. Hal ini dapat memicu
penyakit seperti asthma, rhinitis, dan eksim.
5. Biasakanlah
mengganti sprei seminggu atau 2 minggu sekali, atau maksimal sebulan sekali.
Begitu kotornya kondisi sprei sebaiknya mulai
sekarang anda biasakan rutin menggantinya minimal seminggu atau 2 minggu
sekali. Jika tidak sempat, usahakan maksimal sebulan sekali agar kebersihannya
tetap terjaga. Nah, untuk pencuciannya pun disarankan dengan air panas dari
49-60 derajat celcius agar berbagai bakteri dan hewan yang bersemayam mati
semua. Namun, khusus untuk bahan-bahan rentan rusak seperti sutra lebih baik
cuci dengan cara dry cleaning.
Apapun yang menempel
pada sprei memang tak terlihat jelas dan anda menganggap hal tersebut tak
masalah. Padahal, jika dibiarkan akan membuat tubuh anda mengidap penyakit,
alergi, dan tentunya membuat anda tidak nyaman berada di atas kasur lama-lama.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment